Bagaimana Media Tradisional Beradaptasi Dengan Perubahan Teknologi Di Era Digital

Bagaimana Media Tradisional Beradaptasi dengan Perubahan Teknologi di Era Digital

Media baru seperti situs web, aplikasi, blog, dan media sosial jarfulluk.com telah mengubah karakteristiknya dari media tradisional. Salah satu perbedaan yang paling dikumpulkan adalah interaktivitasnya, dimana media sosial dapat berpartisipasi dalam penciptaan dan diseminasi konten.

Perusahaan media tradisional sering terlihat mengurangi kemampuan untuk memaksakan pajak menyatakan kebutuhan mereka. Alat-alat teknologi digital yang tersedia saat ini, tetapi berhasil mengukur laba atas investasi (ROI), tidak akan menampilkan jumlah pelayanan yang tepat untuk perusahaan media tradisional.

Mekanisme pembaran tradisional belum memiliki teknologi analitik yang memberikan peluang untuk mengukur dampak yang akurat. Itu juga membuat ukurankan kapasitas perusahaan media tradisional kecil dan dalam waktu yang sangat kecil, yang memungkinkan kemampuan mereka untuk meluncurkan proses inovasi yang maksimal.

Waluyo, Djoko. “Makna Jurnalisme dalam Era Digital: Suatu Peluang dan Transformasi.” Diakom: Jurnal Media dan Komunikasi 1.1 (2018), h. 33-42.

Artikel ini merupakan kutipan dari buku yang merupakan bagian dari seri “Stasik Ekonomi dan Keselamatan.” Untuk membeli buku ini dan buku-buku lain dalam seri ini, kunjungi toko buku kami di Alfabeta. Anda juga dapat menemukan kami di Facebook, Instagram, dan Twitter. Ikuti kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang penelitian dan kegiatan kami!

Artikel ini awalnya diterbitkan dalam Media Asia Pacific edisi Desember 2018. Untuk berlangganan majalah ini, kunjungi halaman langganan kami. Artikel ini direproduksi dengan izin dari penerbit, Media Asia Pacific. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi syaria@mediaasiapacific.com.

Materi ini diadaptasi dari versi sebelumnya yang muncul dalam edisi Desember 2017 Media Asia Pacific.